Jumat, 14 November 2014

Idolaku, semangatku

        Ami termenung diatas kursi belajarnya. ponsel yang sejak tadi ia genggam tak memberi tanda akan berdering. penantian panjangnya akan segera ia akhiri.
      " aarrgggh..... !! " jeritnya lantang, seakan menumpahkan beban yang ada. ponsel yang sejak tadi ia genggam dengan penuh kesetiaan, ia lemparkan ke atas kasur tidurnya. Ami menunduk, mulai menyadari kebodohannya.
     Tiba-tiba pintu kamar terbuka dari luar, tanpa ketukan pintu. ami mendongkak, wajahnya semakin masam ketika mengetahui siapa yang masuk.
    " kamu itu kenapa de?? malem-malem gini berisik banget. ngeganggu banget..! " ucap Ratu, kakak sematawayang Ami, dengan wajah tak senang.
     " ketuk pintu dulu mbak,, permisi !! " jawab Ami malas.
     " emangnya kamu permisi tadi pas mau berisik?? ini itu programnya tidur.. " jelas Ratu.
Ami semakin geram. kemarahannya atas penantiannya yang sia-sia dan ocehan mbaknya makin membuatnya pusing. sekarang, giliran badannya yang ia hempaskan ke pembaringan, menyusul disamping ponselnya.
    "pasti karena idola ga karuan itu lagi kan.." celetuk ratu. tak ada sahutan dari ami. "mbak kan udah bilang, nge-fans sama manusia itu sia-sia,, buat apa?? ga ada gunanya.. kamu jadi cape! idola umat muslim hanya Nabi muhammad aja!! biar nanti kita bisa...."
    "kumpul sama Nabi Muhammad dihari kiamat? itukan yang mau mbak bilang.." potong Ami. Ratu terdiam. ia tercenung dengan pemikiran adiknya.
   Sejak dulu, mereka memang sering berselisih pendapat. dari sikappun berbeda jauh. Ratu dengan keluguan yang diturunkan sang ibu, tumbuh menjadi sosok pendiam yang tak banyak bergaul. berbeda dengan Ami, dengan gen yang ayahnya berikan, ia berhasil tumbuh menjadi perempuan periang yang bebas bergaul. dari segi penampulan, jelas terlihat perbedaannya. Ratu berhijab, dan Ami tidak.
    "aku udah kirim email ke adminnya buat dia, tapi ga dibales.. aku udah nge-reetwet, tapi dia ga pernah peduli.. aku sering nge-stak, tetap ga ada respon.. aku udah follow dia dari dulu, tapi delum di follback juga..." kaluh ami, membuka puasa. ratu mendekati pembaringan, duduk disamping tempat adiknya berbaring.
    "mbak ga suka kamu sibuk sama hal-hal kaya gitu de, ga ada ilmunya!" ucap Ratu. ami keberatan. ia mengejar posisi duduk didepan ratu dengan kening berkerut.
    "aku seneng punya fidola kaya dia, aku juga seneng ngeliat foto sama videonya.. apa yang salah ??"
    "tapi nyatanya kamu nyakitin diri kamu sendiri dengan marah-marah kaya tadi.. itu yang salah!" jelas Ratu.  "mbak ga akan rela kamu kumpul sama orang-orang kaya idola kamu itu di akhirat. ga bisa ngasih syafaat !!" lanjut Ratu.
   "kita itu beda pemikiran mbak,, dari dulu. mbak sadar itu? mbak berfikir pake otak kiri, mbak pinter! sedangkan aku? aku berfikir pake otak kiri dan ga suka sesuatu serius yang sering mbak kerjain... kita beda!!" hardik Ami. emosi kekanak-kanakkannya memuncak. Begitupun Ratu, ia mulai gerah dengan pemikiran dan sifat keras kepala adiknya.
     "ini bukan bicara soal pemikiran de, tapi ini soal akidah.. kita lagi bicara soal sifat fanatik kamu sama idola ga karuan kamu itu.." jawab Ratu. masih dengan suara yang terkesan menahan amarah.
    "dia itu orang islam mbak.. aku ga akan kumpul sama orang kafir karena nge-fans sama dia!!" sentak Ami. untuk saat ini, dimatanya tak ada kata saudara antara dirinya dengan ratu. ini soal prinsip dan pendapat.
    "tapi perilakunya bukan perilaku orang islam,, buka mata kamu!!" ucap Ratu tak kalah tinggi.
emosi ami masih menggebu, tapi ia tak berfikir untuk mengeluarkan suara.

     "yaa!! mbak bener. femikiran idola aku emang udah terkotori sama femikiran orang kafir. perilakunya,, dengan video yang sering aku liat, emang buan perilaku orang muslim.. tapi aku harus gimana? aku udah terlanjur suka.. lagipula aku ga ngikutin pergaulannya kan? aku fine aja sama pergaulan aku sendiri.. tapi mungkin mbak banyak benernya. aku malah sering cape sama usaha aku buat ketemu dia yang belum juga allah kabulin... hm,, ya allah! bantu aku ngelupain idola aku itu kalo emang itu ga sesuai sama ridho-MU" batinAmi.

    sejak malam itu, dia mulai mempertimbangkan idolanya. ya! ia mulai mempertimbangkan untuk terus menjadi sosok ashabat atau tidak lagi.

1 komentar:

  1. ini cuma pengalaman pribadi. ga ada maksud nyindir atau apapun. thank .. :)

    BalasHapus